Jumat, 25 Maret 2016

Happy Long Weekend

Kring... Kring...Kring... alarm berbunyi pukul 4 pagi.. Hoaaam.. Bangun! Bangun! ayoo saatnya bersiap siap menuju ke kota Bandung.
Niat bangun pagi, kenapa? Menghindari macet! Lho, kenapa? Jalanan akhir akhir ini sulit diprediksi, waktu waktu macet tidak mengenal waktu lagi. Bener kan? Setuju?

Sudah menghayal jalanan akan lancar jaya, iya dong, kan jalan subuh, masak sih macet?
Tapi harapan musnah hingga tiba di Bekasi Barat, Waduuuh mobil mobil berjajar alias macet, padat merayap... lanjut Bekasi Timur makin parah, dengan status Pamer Paha alias Padat merayap tanpa harapan ( ha ha ha bisa aja yang bikin singkatan, pasti bukan pak polisi yang bikin..) hingga Cikarang Utama.. Naah biasanya lancar nih setelah Cikarang Utama.. tapi ternyata status masih Pamer Paha, luar biasa yaa.. ternyata bukan hanya saya yang niat jalan subuh, ternyata teman teman seperjalanan sepanjang jalan yang saya lalui, entah dari mana asalnya, semua punya niat yang sama..!! Rajin nya bangun pagi kalo liburan.

Kemacetan berlanjut terus.. nampak di setiap rest area mobil mobil mengantri untuk sekedar beristirahat, sarapan atau ngupi ngupi cantik ( jadi ingat kopi sianida, apa kabarnya kasus Jessica? Udah lama gak mengikuti kasusnya)
Demikian juga saya dan keluarga, berhenti di km 72, untuk mampir sarapan lontong sayur medan kesukaan suami, saya sih pesan lontong pecel plus telur ayam kampung rebus plus jeruk murni panas.. nikmatnya full.. Thanks God
Suasana di meja meja lainnya di rumah makan juga sama, diisi keluarga keluarga yang sibuk sarapan dengan menu masing masing.. Semua sama, kena macet, capek, lapar di jalan, tapi tampaknya semua menikmati sekaligus memaklumi, mau gimana lagi?

Ternyata kemacetan belum berhenti, Pamer Paha masih berlangsung, P4 versi plesetan Pantat panas Pinggang Pegel.. enjoy.. enjoy.. mau liburan lhoo, ingeet.. happy!!
Penumpang silahkan ngantuk, pengemudi dilarang ngantuk! Baca tuh baliho "Ngantuk dilarang nyetir - Nyetir dilarang ngantuk". Bener sekali pak polisi..!!!

Tuing..tuing.. ambulance lewat, gubraak.. haduh supir membuat saya terjaga, jalanan berlubang, gak banyak berubah ya jalanan menuju Bandung, sekali lagi harap dimaklumi, mau gimana lagi?
Ternyata sudah tiba di jalan pasteur Bandung!? Yippiiie..!! Jalanan lancar, waktu menunjukkan pukul 10 pagi, jadi 5 jam perjalanan menuju Bandung, hebat nyaa.. beruntung masih ada waktu menikmati sisa Pagi hari di Bandung yang selaku saya rindukan.

Jadi beginilah wajah situasi jalanan diwaktu long weekend, yang penuh hiruk pikuk keluarga hendak mudik dengan wajah wajah semangat setengah mengantuk, tapi semua dijalani dengan sukacita. Mungkin ini bisa menjadi salah satu terapi kesabaran yaa..

Yang penting adalah tiba dengan sehat dan selamat bertemu keluarga.. Rasa capek hilang yang ada bersyukur selamat dan masih bisa berjumpa dengan saudara saudara terkasih.
Itulah Long Weekend, waktu berkumpul dengan keluarga.

Happy Long Weekend all..!!

Rabu, 23 Maret 2016

Satu Hari Penuh Dengan Kepedulian lingkungan

Seberapa sering kita mendengar bahkan membaca kata kata: Jangan buang sampah sembarangan atau buang sampah pada tempatnya? bahkan sejak kita masih usia Balita kata kata itu sudah bergaung di telinga kita, dan tentu saja si Balita melakukan apa yang diperintahkan.  Demikian juga kita sering mendengar kata kata : Sampah mengakibatkan banjir, Sampah bertumpuk bau,sumber penyakit bla bla bla semua yang buruk tentang sampah.

Transformasi seseorang dari Bayi, Balita, Usia wajib sekolah, menjadi Sarjana, menjadi orang berpendidikan, menjadi orang kaya sukses... tidak lantas menjadikan orang tersebut tetap bisa melakukan apa yang pernah dilakukannya pada saat Balita tadi ( tentu saja hubungannya dengan buang sampah dll bukan soal ngedot atau ngompol )

Menjadi pertanyaan besar saya.. Kenapa Sih?? Apa susahnya berdisiplin diri dengan sadar dan peduli akan lingkungan?  Hmmm Gemees..! dengan kelakuan manusia yang buang sampah sembarangan!!

Ada yang berbeda di suatu hari tgl 20/3/2016 di kompleks perumahan yang saya huni,di Mutiara Depok Estates Depok.. Hari itu memperingati hari jadi 1 tahun Bank Sampah Mutiara Berkah RW 13 Mutiara Depok ( oooh kebetulan saya sebagai anggota juga, walau masuk tidak sejak awal tapi boleh dibilang jago memilah sampah.. ehm plok plok plok ) dan acaranya CFD alias Car Free Day,digagas oleh ibu ibu Bank |Sampah yang cantik dan sholehah, pengorbanan waktu dan tenaga yang diberikan ibu ibu tidak sia sia. Persiapan dilakukan nyaris hanya 1 bulan, sejak 2 hari sebelum hari H, kesibukan mulai terlihat. Salute!!

Pagi hari pada hari H saya tiba di lokasi, disambut Gapura yang dibuat oleh komunitas Ciliwung, Bagus!! semua berisi pesan pesan membangun untuk peduli akan lingkungan, selanjutnya tenda tenda komunitas lingkungan yang lain, tenda tenda bazar makanan yang melibatkan warga, remaja remaja yang sibuk mambantu panitia, bahkan anak anak ikut dalalm kegiatan. Luar Biasa!! Isi acara tentu saja semua berisikan pesan untuk peduli lingkungan untuk memilah sampah.  Pertanyaan saya "Kenapa Sih?" yang tadi mulai memudar, melunak..oooh baiklah!!

1 tahun sudah warga Mutiara Depok Estates diwajibkan untuk memilah sampah sesuai kategori Organik, Residu, Non Organik ( daur ulang), sesuai Program Kota Depok dengan Perda no. 14/2015.  Bank Sampah bererperan menerima sampah sampah dari warga yang sudah dipilah (seharusnya, tapi banyak yang masih belum benar memilah) dan disetorkan warga setiap setiap 2 minggu sekali.
Disitulah ibu ibu mencatat, menimbang dan memilah. Seperti pemulung? iya benar,! mirip, persis! gak apa2, kami rela kok! hmm siapa mengira ya? luar biasa kan? apa sih yang kalian dapat kan ibu ibu??
Kalo saya ditanya, jawabannya klise, mau menyelamatkan bumi untuk masa depan anak anak kita kelak, atau ingin berbuat sesuatu untuk menyelamatkan lingkungan, sesuatu yang kecil sih tapi efeknya besar.
capeknya betul capek, lumayan juga, tapi itu semua terbayar dengan hanya membayangkan plastik plastik dan barang barang tersebut yang selamat dari tangan tangan eksekutor pembuang sampah sembarangan, hingga tidak sampai ke got got yang bikin mampet atau sungai sungai bau, kotor yang bikin banjir.

Hari itu tgl 20/3/2016 membuktikan hasil jerih payah ibu ibu Bank Sampah didukung RW dan warga, bahwa peduli lingkungan tidak hanya sesumbar Jangan Buang Sampah Sembarangan! tapi prakteknya NOL! tidak hanya berhenti di usia balita, dimana saat usia itu kita bisa diatur atur, ternyata bisa dengan membuat terobosan, pendekatan warga, jalan pagi sambil cek tong sampah (astagaa) getok tular tetangga,memberi edukasi dan contoh kepada anak anak untuk peduli lingkungan dengan memilah sampah, yang saya yakin akan diingat oleh generasi generasi penerus di Mutiara Depok bahkan di Kota Depok. Semoga! doa terus dan usaha ya ibu ibu, Semangaat!!

Hari itu tgl 20/3/2016 siang siang panas sambil menunggu warga menukar kupon untuk mendapatkan pupuk kompos gratis, sebagai ganti warga sudah memilah dan menyetor sampah organiknya, saya tersenyum, senang dan bangga jadi bagian dari Bank Sampah Mutiara Berkah Mutiara Depok Estates, lantas berpikir bisakah kompleks perumahan lainnya seperti ini? dan lantas berkhayal juga punya kota yang bebas sampah, bebas banjir, bersih, disiplin.. Oooh semoga khayalan jadi kenyataan, bahkan bisa menular ke kota kota besar laiinya.. Jakarta, Bogor, Bekasi,  Bandung. Yuuk !! Pasti Bisa!! Kapan?? Segera yaaa!! Urgent!!

Dengan kasih dan tulus, tulisan ini saya persembahkan untuk ibu ibu cantik Sholehah di Bank Sampah Mutiara Berkah, MDE Depok. Dengan direkturnya ibu Desi Lukman, ibu RW ibu Endah Winarti, para petugas kebersihan.. Terima Kasih sudah menjadi bagian dari kegiatan ibu ibu sekalian. Much Love